Hideo Kojima Matrix Game: Kisah Mengejutkan Wachowskis Ditolak Konami
Dalam sebuah pengungkapan mengejutkan, pencipta Metal Gear, Hideo Kojima, ternyata pernah diminta oleh sutradara The Matrix, Wachowskis, untuk mengembangkan sebuah Matrix video game. Namun, penerbit Konami dikabarkan menolak gagasan ambisius ini, sebuah keputusan yang kini menjadi sorotan. Kisah di balik potensi Hideo Kojima Matrix game yang tidak terwujud ini menawarkan pandangan menarik tentang dinamika di balik layar industri game.
Informasi detail mengenai penolakan ini diungkapkan melalui laporan dari IGN, yang mengutip pernyataan dari seorang eksekutif Konami. Peristiwa ini menyoroti bagaimana kolaborasi impian antara tokoh kreatif film dan game bisa saja tidak terealisasi karena keputusan perusahaan.
Potret ilustrasi mengenai potensi Hideo Kojima Matrix game yang tidak terwujud.
Permintaan Wachowskis dan Penolakan Konami
Christopher Bergstresser, Wakil Presiden Lisensi Konami Digital Entertainment, membeberkan bahwa Wachowskis, sutradara terkemuka di balik film-film The Matrix, adalah penggemar berat karya Hideo Kojima. Kisah ini bermula ketika Bergstresser, bersama Kazumi Kitaue, Kojima sendiri, dan Aki Saito (yang saat ini masih bekerja dengan Kojima), berada di kantor pusat Konami.
Mereka menerima panggilan tak terduga dari Wachowskis yang menyatakan keinginan untuk bertemu Kojima. Pertemuan pun terlaksana. Di sana, dengan ditemani seniman konsep mereka, Wachowskis secara langsung menyampaikan keinginan mereka kepada Kojima. Mereka bertanya, “Kami sangat ingin Anda membuat Matrix video game. Bisakah Anda melakukan itu?”
Aki Saito bertanggung jawab menerjemahkan pertanyaan penting ini ke dalam bahasa Jepang untuk Bapak Kitaue. Namun, tanggapan dari Kitaue sangat langsung dan tanpa basa-basi: “Tidak.” Meskipun proyek Wachowskis Matrix game ini tidak berlanjut di Konami, tim tersebut tetap memiliki kesempatan untuk menghadiri pemutaran perdana dan pesta setelahnya untuk The Matrix di Jepang.
Narasi yang Bertentangan di Balik Penolakan
Meskipun Bergstresser mengingat penolakan yang tegas, ada narasi lain yang muncul dari seorang mantan karyawan Konami. Karyawan yang tidak ingin diungkap identitasnya tersebut mengklaim bahwa Konami justru menunjukkan “minat yang kuat” terhadap konsep Matrix video game yang diusulkan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada “kekecewaan yang luar biasa” di dalam perusahaan ketika proyek potensial itu tidak terealisasi.
Kontras dalam ingatan ini menambah lapisan misteri terhadap keputusan Konami tolak Matrix game tersebut. Hal ini menggarisbawahi bahwa ada sudut pandang yang berbeda tentang seberapa serius Konami mempertimbangkan kolaborasi dengan Hideo Kojima untuk franchise The Matrix.
Franchise The Matrix di Dunia Game
Terlepas dari kenyataan bahwa kesempatan untuk Hideo Kojima Matrix game tidak pernah terwujud, franchise The Matrix tetap berhasil diadaptasi ke dalam serangkaian game. Adaptasi ini dimulai dengan Enter the Matrix yang dirilis pada tahun 2003, sebuah game yang dikembangkan oleh Shiny Entertainment.
Kemudian, pada tahun 2005, muncul The Matrix: Path of Neo sebagai kelanjutan dari adaptasi game tersebut. Di tahun yang sama, Monolith Production juga turut menyumbangkan adaptasi game dengan merilis The Matrix Online, sebuah game daring. Perkembangan terbaru juga mencakup sebuah demo teknologi bertema Matrix pada tahun 2021.
Demo tersebut, yang dikenal sebagai The Matrix Awakens: An Unreal Engine 5 Experience, dikembangkan oleh Epic Games. Ini bertujuan untuk memamerkan kapasitas dan kemampuan mutakhir dari Unreal Engine 5 kepada publik, memberikan gambaran visual yang menakjubkan dari dunia Matrix.
Kesuksesan Kojima Pasca Insiden Matrix
Keputusan Konami untuk menolak proyek Matrix video game yang diusulkan oleh Wachowskis ternyata tidak menghambat karier maupun produktivitas Hideo Kojima. Setelah meraih kesuksesan besar dengan Metal Gear Solid di tahun 1998, Kojima dan timnya memusatkan perhatian pada proyek selanjutnya.
Fokus mereka beralih ke pengembangan Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty, sebuah game yang kemudian dirilis pada tahun 2001. Game ini tidak hanya menuai pujian kritis yang luas tetapi juga berhasil memenangkan berbagai penghargaan prestisius, menegaskan posisi Kojima sebagai salah satu kreator game paling inovatif dan berpengaruh di industri.
Proyek Terbaru Hideo Kojima: Dari Death Stranding 2 hingga OD
Saat ini, Hideo Kojima tetap menjadi figur yang sangat aktif dan produktif di dunia game. Dengan Death Stranding 2 yang telah selesai dikerjakan, Kojima sedang dalam tahap pengerjaan beberapa proyek baru yang menjanjikan.
Salah satu proyek ambisiusnya adalah game horor berjudul OD for Xbox Game Studios. Trailer pertama untuk OD telah diluncurkan bulan lalu, segera memicu spekulasi luas di kalangan penggemar mengenai potensi koneksinya dengan proyek sebelumnya, P.T.
Terdapat kemiripan yang mencolok, memicu perbandingan antara OD dan P.T. Game misterius ini dikonfirmasi akan dibintangi oleh aktris ternama seperti Sophia Lillis dari Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves, Udo Kier dari Hunters, dan Hunter Schafer dari Euphoria. Trailer perdana menampilkan karakter yang diperankan Lillis di sebuah rumah menyeramkan, menyalakan lilin sebelum bertemu dengan sosok jahat, menciptakan suasana yang mencekam.
Video Terkait
Video ini menyajikan ulasan dan peringkat untuk setiap game yang telah dikembangkan oleh Hideo Kojima sepanjang karirnya.
Vikki Blake adalah seorang reporter untuk IGN, sekaligus kritikus, kolumnis, dan konsultan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun bekerja dengan beberapa situs dan publikasi gaming terbesar di dunia. Ia juga dikenal sebagai Guardian, Spartan, Silent Hillian, Legend, dan sosok yang secara terus-menerus memiliki High Chaos. Anda bisa menemukannya di BlueSky.